Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

30 Hari Mencari Cinta

Terdapat banyak masalah yang terjadi serta muncul berbagai konflik mulai konflik ringan sampai konflik berat. Banyak sekali kita temukan dalam ehidupan sehari-hari. Biasanya kebanyakan para anak muda melakukan persaingan dalam hal pencarian cinta. Bahkan mereka rela mengorbankan sebuah persahabaan ataupun keluarga untuk mendapatkan cintanya. Dari permasalahan – permasalahan tersebut, muncullah seseorang yang bernama Nova Riyanti Yusuf mengarang sebuah novel dengan judul “30 Hari Mencari Cinta”

Novel ini menceritakan tentang persahabatan 3 gadis jomblo (tak punya kekasih)yang berambisi untuk mendapatkan kekasih. Mereka adalah Keke, Olin, dan Gwen. Mereka selalu dipermalukan oleh Barbara yang menganggap mereka bertiga cewek-cewek lesbian (hal 31) karena mereka hanya mempunyai satu teman laki-laki yaitu Bono.

Setelah mereka sering dipermalukan oleh Barbara cs, akhirnya mereka memutuskan untuk merubah penampilan mulai dari belajar menari, sampai belajar bertingkah laku. Namun sekali lagi mereka kembali dipermalukan oleh Barbara, dan mereka membuat satu taruhan yaitu mencari pacar dalam waktu 30 hari. Bagi pemenangnya akan diperlakukan sebagai majikan selama satu tahun.

Gwen sempat bertanya kepada Bono, “kalo cowok tuh, nyari cewek yang diliat apanya, sih?”. Bono pun menjawab “Agamanya. Kata bokap gue, gue nggak boleh kawin ama cewek yang nggak punya agama” (hal 57). Tapi setelah itu Bono melanjutkan “yang penting bodinya harus oke”.

Keke bertemu dengan Brian yang sering mengumbar cinta, tetapi sebenarnya Brian mempunyai maksud yang tidak baik terhadap Keke. Olin bertemu dengan seorang pria yang bernama Erik yang kebetulan mempuyai banyak kesamaan dengannya seperti kegemaran pergi ke salon dan kecintaannya pada F4. Sedangkan Gwen hanya bias menemukan satu nama di otaknya yaitu Axel mantan pacarnya karena teman-temannya yang lain sudah mendapatkan teman kencan, akhirna Gwen terpaksa mencoba kembali berdekatan dengan Axel.

Namun akhirnya, tak ada satupun dari mereka yang berhasil mendapatkan pacar dalam waktu 30 hari. Keke akhirnya menyadari bahwa Brian bukan pria baik, Olin akhirnya mengetahui bahwa Erik juga bukan pria yang baik, dan Gwen akhirnya sadar bahwa Axel tidak mau berubah dan Axel selalu ingkar janji.
Merekapun menyadari, bahwa ambisi mereka hanya membuat persahabatan menjadi guncang, dan kebahagian bisa mereka dapat walapun mereka hanya bertiga yang tanpa kekasih.


Novel ini bertemakan persahabatan. Karena cinta hanya membuat runtuhnya persahabatan dan persahabatan lebih utama dibandingkan pacaran. Novel ini menceritakan tentang ambisi 3 gadis yang ingin mempunyai kekasih. Mereka adalah Keke => cewek keren, energik, yang suka olahraga tetapi cerewet. Olin => cewek berwaja Tionghoa yang paling feminism diantara teman-temannya. Dan Gwen => cewek tomboy dengan tubuh agak berisi yang cuek dengan penampilannya. Mereka bertiga mempunyai seorang teman cowok yaitu Bono => yang berkarakter ajaib, lucu, polos, dan menganggap dirinya sebagai skaterboy, meski selalu terpeleset di atas skateboardnya. Ada satu cewek yang sangat sirik kepada mereka yaitu Barbara => cewek popular yang sombong . Tokoh Brian dalam novel ini merupakan cowok metroseksual. Erik merupakan Playboy yang selalu merawat dan menjaga tubuh. Axel merupakan cowok jorok yang sering terlambat.

Alur yang digunakan dalam cerita novel ini adalah alur maju. Cerita ini mengalami beberapa tahap yaitu, tahap pengenalan tokoh dimana dijelaskan nama dan keadaan masing-masing ; konflik, saat mereka dicap sebagai cewek lesbi karena tidak memiliki kekasih ; klimaks, puncak konflik dalam cerita ini pada saat mereka menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan kekasih dalam waktu singkat ; anti klimaks terdapat di akhir saat mereka memilih untuk mempertahankan persahabatan mereka.

Setting tempat yang terdapat dalam novel tersebut antara lain kafe, supermarket, penyewaan VCD, ruang keluarga, kamar, diskotik, apartement. Latar waktu bisa dirancang menjadi 3 bagian yaitu, waktu eksplisit, waktu implisit, dan gabungan antara waktu ekplisit dan waktu implisit.

Dalam novel ini penulis tidak menggunakan “aku” melainkan menggunakan nama orang lain. Gaya bahasanyapun menggunakan bahasa sehari-hari atau bahasa gaul misalnya “gue / elu” sehingga mudah dimengerti.

Kita harus menghargai sahabat-sahabat kita dibanding pacar, karena sahabat adalah orang yang lebih mengenal kita disbanding siapapun dan selalu mau membantu kita. Saat kita sedang ada masalah dengan pacar, sahabatlah yang membantu.


Menurut kami, novel ini memiliki jalan cerita yang bagus dan kompleks, bahkan novel ini pernah dijadikan film layar lebar. Namun menurut kami novel ini tidak cocok untuk remaja karena adanya event percintaan dan seksual.



 

Titanic

LUPH BANYUWANGI

Chat Yuk !!!